Kamis, 31 Mei 2012

Kecamatan Mowila Dijadikan Proyek Penggemukan Sapi


Andolo (ANTARA News) - Sedikitnya dua desa di Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, kini dijadikan proyek percontohan penggemukan sapi yang didanai melalui bantuan Bank Indonesia di daerah itu.
     "Tahun 2012 ini, Bank Indonesia menyediakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Rp1 miliar untuk membantu proses penggemukan sapi yang disalurkan melalui kelompok-kelompok tani peternak di sejumlah desa," kata Kadis Pertanian Konawe Selatan, Suhri Badawi, di Andolo, Selasa.
     Model kelayakan pola kemitraan terpadu penggemukan sapi yang khusus dibuat untuk pengembangan sub-sektor peternakan Konawe Selatan (Konsel) ini dibuat dengan tujuan untuk dapat dipergunakan oleh bank di dalam mempertimbangkan pemberian kredit usaha kecil (KUK) dalam rangka mendorong pengembangan usaha kecil penggemukan sapi potong pada khususnya dan usaha kecil pada umumnya.
     Menurut Suhri, kegiatan penggembukan sapi dengan dasar bantuan ternak dan pembuatan kandang sapi oleh bank juga bertujuan, agar ketersediaan stok daging sapi baik untuk kebutuhan lokal maupun nasional bisa tersedia setiap saat.
     Ia mengatakan, program penggemukan sapi dengan memberikan bantuan ternak melalui kelompok peternak, di dua desa di Kecamatan Mowila itu, telah diserahkan langsung kepala BI Kendari, Lawang M Siagian yang disaksikan Gubernur Sultra, Nur Alam (20/5) sekaligus meresmikan proyek pembuatan kandang rangka baja sebanyak tiga unit di desa itu.
     "Pada prinsipnya, Gubernur Sultra dan pimpinan BI, sangat merespon kegiatan penggemukan sapi yang sekaligus menujuk Desa Kondoono dan Desa Lalonsigi, Kecamatan Mowila sebagai pusat budidaya peternakan sapi di Kabupaten Konsel," kata Suhri Badawi.
     Di samping itu juga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi pengusaha kecil kelompok peternakan di dalam mendapatkan bantuan kredit perbankan yang mampu untuk mengembangkan usahanya secara mantap dan berkelanjutan.
     Setelah kelompok penggemukan sapi itu sukses, ada peningkatan pendapatan dam  mendorong pengembangan usaha kecil peternakan penggemukan sapi sehingga mampu meningkatkan produksi sapi potong dalam rangka memenuhi kebutuhan daging di Indonesia, sekaligus mampu meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitarnya.
     Data BPS mencatat, dari hampir 250 ribu populasi ternak sapi di Sultra, sekitar 52 ribu lebih ada di Konawe Selatan atau merupakan populasi tertinggi dari 12 kabupaten/kota di Sultra.
     Ini menunjukkan bahwa, dengan dijadikannya Konsel sebagai pusat penggemukan sapi potong di Sultra, menunjukan bahwa satu langka maju bagi masyarakat Konsel yang sebelumnya juga telah dijuluki sebagai pusat kawasan pengembangan Minapolitan karena luas wilayah perairan lautnya lebih luas ketimbang dengan daratan. (ANT).

Kecamatan Mowila Layak Jadi Ibukota Konawe Tengah

INILAH.COM, Andoolo - Tokoh masyarakat dari Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan, menilai, kecamatan Mowila, layak menjadi ibu kota Kabupaten Konawe Tengah.

“Jika Konawe Tengah jadi mekar, maka yang layak jadi ibu kota kabupaten itu adalah Mowila,” kata Sahido, salah satu tokoh masyarakat Tolaki di Mowila, Sabtu (10/3).

Salah satu indiator yang ia nilai kelayakan Mowila adalah, ketersediaan sara infrastruktur jalan, lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan, sarana kesehatan, potensi sumber daya alamnya, dan potensi sumber daya manusianya.

Potensi sumber daya manusianya misalnya, jumlah penduduknya kini mencapai 11.188 jiwa atau 2.903 kepala keluarga. Hal ini berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, pada sensus penduduk tahun 2010.

Sektor pendidikan pada tahun 2007, gedung sekolah SD berjumlah 10 unit dan SMP 1 unit dengan jumlah guru kurang lebih 50 orang, namun dalam kurung waktu 5 tahun, atau hingga sekarang gedung SD bertambah menjadi 12 unit, SMP 2 unit, dan SMK Pertanian 1 unit dengan jumlah guru 98 orang termasuk guru PTT.

“Itukan indikator-indikator pembangunan yang bisa dijadikan acuan,” tambah Dahlan Kitta, ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, di Kecamatan Mowila.

Menurut Kitta, perkembangan pembangunan kecamatan Mowila, sejak mekar tanggal 21 Mei 2007, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kecamatan tersebut layak menjadi ibu kota Kabupaten.
“Kita berharap Konawe Tengah bisa mekar dulu, sehingga Mowila bisa jadi Ibu Kotanya,” tegas Dahlan lagi.[dit]

Rabu, 25 April 2012

Budidaya Tebu


PENDAHULUAN
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan penanaman tebu untuk mengatasi rendahnya produksi gula di Indonesia. Usaha pemerintah sangatlah wajar dan tidak berlebihan mengingat dulu Indonesia pernah mengalami masa kejayaan sebagai pengekspor gula sebelum perang. Bisakah masa keemasan ini terulang kembali?
Untuk itu PT. Natural Nusantara berusaha ikut serta mengembalikan masa kejayaan melalui peningkatan produksi tebu baik secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (aspek K-3).

SYARAT TUMBUH
Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl.

JENIS - JENIS TEBU
Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.

PEMBUKAAN KEBUN
Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik
Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.
Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got - got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.
Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)

TURUN TANAH/KEBRUK
Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15 - 20 cm.

PERSIAPAN TANAM
- Lakukan seleksi bibit di luar kebun
- Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.
- Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NASA dosis 2 tutup + Natural GLIO dosis 5 gr per 10 liter air.
- Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.

CARA TANAM
1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi
Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.

2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit), jika bermata (tunas) satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm.

3. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.

WAKTU TANAM
Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli.

PENYIRAMAN
Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.

PENYULAMAN
1. Sulam sisipan, dikerjakan 5 - 7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu.
2. Sulaman ke - 1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3 - 4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan.
3. Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur + 1 bulan
4. Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan pemberian air ke - 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan
5. Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2

PEMBUMBUNAN TANAH
> Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 - 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah.
> Pembumbunan ke - 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan.
> Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.

GARPU MUKA GULUD
Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan.

KLENTEK
Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.

TEBU ROBOH
Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Ros - ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan rumpun - rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk menyilang.

PEMUPUKAN
1. Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha
2. Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas juringan dosis ± 1 - 2 botol/1000 m² dengan cara :
Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram juringan.
Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 5 - 10 meter juringan.
3. Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu
4. Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 - 1 kw/ha dan KCl sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu.
5. Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA dosis 4 - 6 tutup dicampur HORMONIK 1 - 2 tutup per-tangki pada umur 1 dan 3 bulan

HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama Penggerek Pucuk dan batang
Biasanya menyerang mulai umur 3 - 5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami Tricogramma sp dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural BVR

2. Hama Tikus
Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu

3. Penyakit Fusarium Pokkahbung
Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2 sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot 14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung kapur tembaga ( 1 : 4 : 5 )

4. Penyakit Dongkelan
Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias mempengaruhi berat dan rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal.

5. Penyakit Nanas
Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan POC NASA dan Natural GLIO.

6. Penyakit Blendok
Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur 1,5 - 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Rendam bibit dengan air panas dan POC NASA selama 50 menit kemudian dijemur sinar matahari. Gunakan Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir serangan.

RENDEMEN TEBU
Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang.
Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13 %.

TEBU KEPRASAN
- Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu bibitan (KBD).
- Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan yang lalu. Sebelum mengepras , sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi dulu. Kepras petak - petak tebu secara berurutan. Setelah dikepras siramkan SUPER NASA (dosis sama seperti di atas). Lima hari atau seminggu setelah dikepras, tanaman diairi dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun ke-1 dan pembersihan rumput - rumput.
- Lakukan penyemprotan POC NASA dan HORMONIK pada umur 1,2 dan 3 bulan dengan dosis seperti di atas.Pemeliharaan selanjutnya sama dengan tanam tebu pertama.