Andolo
(ANTARA News) - Sedikitnya dua desa di Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe
Selatan, Sulawesi Tenggara, kini dijadikan proyek percontohan penggemukan sapi
yang didanai melalui bantuan Bank Indonesia di daerah itu.
"Tahun 2012 ini, Bank Indonesia
menyediakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Rp1 miliar untuk
membantu proses penggemukan sapi yang disalurkan melalui kelompok-kelompok tani
peternak di sejumlah desa," kata Kadis Pertanian Konawe Selatan, Suhri
Badawi, di Andolo, Selasa.
Model kelayakan pola kemitraan terpadu
penggemukan sapi yang khusus dibuat untuk pengembangan sub-sektor peternakan
Konawe Selatan (Konsel) ini dibuat dengan tujuan untuk dapat dipergunakan oleh
bank di dalam mempertimbangkan pemberian kredit usaha kecil (KUK) dalam rangka
mendorong pengembangan usaha kecil penggemukan sapi potong pada khususnya dan
usaha kecil pada umumnya.
Menurut Suhri, kegiatan penggembukan sapi
dengan dasar bantuan ternak dan pembuatan kandang sapi oleh bank juga
bertujuan, agar ketersediaan stok daging sapi baik untuk kebutuhan lokal maupun
nasional bisa tersedia setiap saat.
Ia mengatakan, program penggemukan sapi
dengan memberikan bantuan ternak melalui kelompok peternak, di dua desa di
Kecamatan Mowila itu, telah diserahkan langsung kepala BI Kendari, Lawang M
Siagian yang disaksikan Gubernur Sultra, Nur Alam (20/5) sekaligus meresmikan
proyek pembuatan kandang rangka baja sebanyak tiga unit di desa itu.
"Pada prinsipnya, Gubernur Sultra dan
pimpinan BI, sangat merespon kegiatan penggemukan sapi yang sekaligus menujuk
Desa Kondoono dan Desa Lalonsigi, Kecamatan Mowila sebagai pusat budidaya
peternakan sapi di Kabupaten Konsel," kata Suhri Badawi.
Di samping itu juga dapat dipergunakan
sebagai pedoman bagi pengusaha kecil kelompok peternakan di dalam mendapatkan
bantuan kredit perbankan yang mampu untuk mengembangkan usahanya secara mantap
dan berkelanjutan.
Setelah kelompok penggemukan sapi itu
sukses, ada peningkatan pendapatan dam
mendorong pengembangan usaha kecil peternakan penggemukan sapi sehingga
mampu meningkatkan produksi sapi potong dalam rangka memenuhi kebutuhan daging
di Indonesia, sekaligus mampu meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan masyarakat di sekitarnya.
Data BPS mencatat, dari hampir 250 ribu
populasi ternak sapi di Sultra, sekitar 52 ribu lebih ada di Konawe Selatan
atau merupakan populasi tertinggi dari 12 kabupaten/kota di Sultra.
Ini menunjukkan bahwa, dengan dijadikannya
Konsel sebagai pusat penggemukan sapi potong di Sultra, menunjukan bahwa satu
langka maju bagi masyarakat Konsel yang sebelumnya juga telah dijuluki sebagai
pusat kawasan pengembangan Minapolitan karena luas wilayah perairan lautnya
lebih luas ketimbang dengan daratan. (ANT).